Sunday, January 6, 2019

10 Pesawat Jet paling berbahaya yang di takuti dunia - Part 3

Mitsubishi X-2 Shinshin

Mitsubishi X-2 Shinshin adalah pesawat eksperimental Jepang untuk menguji teknologi pesawat tempur siluman yang canggih. Meskipun mungkin tidak terlihat banyak, banyak yang menganggap pesawat ini sebagai pesawat tempur siluman buatan domestik pertama Jepang.







Tak hanya soal kemampuan di udara, Jepang juga sangat berambisi pesawat ini akan laris manis secara komersil. Jika benar, X-2 Shinshin juga akan menjadi bintang utama di pasar pesawat tempur.

Pasukan Bela Diri Udara Jepang (Japanese Air Self Defense Force/JASDF) sendiri telah menargetkan X-2 untuk menggantikan ratusan pesawat tempur Mitsubishi F-2 dan F-15.

Di masa mendatang, kekuatan udara JASDF X-2 Shinshin dan F-35 Lightning II dari AS yang diproduksi Jepang sendiri.

Proyek X-2 ini tergolong ngebut. Hanya 10 tahun sejak diumumkan pada 2006 dengan kode ATD-X , April 2016 prototipe X-2 Shinshin telah mengudara untuk pertama kalinya. Padahal dalam rencana awalnya, prototipe pertama terbang setelah 2020.


Belajar dari pengembangan TRDI itulah Jepang kemudian makin percaya diri untuk mengembangkan proyek X-2 Shinshin. Dari sisi penampilan dan teknologi, TRDI bahkan diklaim mendekati Raptor.


Dalam situasi sedang operasional ketika kerusakan dini terdeteksi, efek kerusakan tidak akan menimbulkan gangguan pada penerbangan. Bahkan sewaktu proses memperbaiki sedang berlangsung, ATD-X juga masih mampu terbang stabil.

Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki khususnya teknologi silumannya, ATD-X juga masih tidak bisa terdeteksi radar dalam kondisi terbang pada kecepatan rendah.


Saat ini Mitsubishi menjadi kontraktor utama untuk produksi dan pengembangan X-2 Shinshin. Setelah penerbangan perdananya tahun lalu, Mitsubishi akan melakukan rangkaian uji statis dalam beberapa tahun ke depan.


















Rockwell B-1 Lancer

B-1B Lancer dikembangkan oleh Rockwell International, sekarang Boeing Defense And Space Group, dan merupakan pembom strategis jangka panjang Angkatan Udara AS. B-1B mulai beroperasi pada tahun 1986. Pesawat pertama ditarik pada Agustus 2002. Setelah Operasi Kebebasan Irak, diputuskan bahwa harus ada 67 pesawat di armada.



Armada yang tersisa beroperasi dari Dyess AFB, Texas (38 pesawat) dan Ellsworth AFB, South Dakota (29 pesawat). B-1B diperkirakan akan beroperasi sampai 2025. Pada Mei 2010, bomber Boeing B-1 telah menyelesaikan Peringatan 25 tahun operasinya di Pangkalan Angkatan Udara AS Dyess.

Pada bulan Maret 2008, B-1B menjadi pesawat pertama yang terbang dengan kecepatan supersonik menggunakan bahan bakar sintetis.

Boeing baru-baru ini meningkatkan pesawat B-1 dengan link data yang terintegrasi penuh (FIDL) dan pesawat yang ditingkatkan mengambil penerbangan perdananya pada bulan Juli 2009. Pembaruan termasuk modifikasi kokpit, prosesor baru, tampilan warna dan arsitektur komunikasi,

Kokpit
Pesawat ini dioperasikan oleh empat kru: pilot, co-pilot, operator sistem defensif (DSO) dan operator sistem ofensif (OSO).



B-1B muatan rudal dan bom.
B-1B tidak lagi dipersenjatai dengan senjata nuklir tetapi mampu membawa rudal jelajah peluncur udara AGM-86B (ALCM) dan AGM-6



Radar
Sistem radar ofensif Northrop Grumman APQ-164 adalah radar multi-mode dengan antena array bertahap yang dipindai secara elektronik, yang menyediakan pemetaan medan resolusi tinggi, data kecepatan, mode suar, penghindaran medan, mengikuti medan, data posisi, deteksi cuaca, dan mode kalibrasi.

Mesin B-1B dilengkapi dengan empat mesin dorong  kelas F101-GE-102 dengan kemapuan dorong 30.000 LBS dari General Electric. Wadah pengisian bahan bakar dalam penerbangan memungkinkan pengisian bahan bakar dari tanker KC-10 atau KC-135.

Performa
B-1 Lancer dapat terbang dengan kecepatan maksimum 1.448 km / jam.  Pesawat ini memiliki berat sekitar 86.182 kg dan lepas landas dengan berat maksimumnya adalah 216.363 kg.

No comments:

Post a Comment